13 Juli 2008

Rossi: Kejar Stoner!



Sachsenring - Performa Casey Stoner --yang juara tiga seri terakhir-- saat ini lebih mengilap dibandingkan dua rival terdekatnya, Valentino Rossi dan Dani Pedrosa. Rossi yang sedang memimpin klasemen sementara pun mewaspadai benar hal itu.

Di awal musim, penampilan Stoner kurang mengesankan sehingga nyaris dicoret dari perburuan gelar. Namun sang juara bertahan lantas bisa melejit dan belakangan menghadirkan persaingan ketat dengan Rossi dan Pedrosa.

Dalam MotoGP Jerman, Minggu (13/7/2008), Rossi yang finis di posisi dua memang mampu mendulang angka untuk memuncaki klasemen pembalap saat ini, namun yang menaiki podium tertinggi adalah Stoner. Sementara Pedrosa malah tak kuasa memetik poin akibat terjatuh dalam balapan.

Dengan delapan seri tersisa dan alotnya persaingan di papan klasemen, tiap poin jadi krusial. Rossi yang pasti ingin mempertahankan pucuk teratas klasemen pun menekankan kalau sedari sekarang tak boleh ada kesalahan sekecil apapun guna menjaga kans juara.

"Untuk perebutan titel juara, ini amat sangat penting; saya membuat kesalahan pekan lalu di Assen dan hari ini Dani yang melakukannya. Itu tidak beruntung tapi ini adalah balapan dan sekarang kami kembali memimpin dan ini perasaan yang menyenangkan," ujar Rossi seperti dikutip Crash.

Mengenai nasib Pedrosa yang meraih hasil mengecewakan di Sachsenring dan bahkan berpeluang absen di Laguna Seca, Rossi yakin pembalap Honda tersebut akan tetap bisa bersaing. Lebih daripada itu, adalah Stoner yang mendapat perhatian khusus darinya.

"Dani tangguh dan kami tahu dia akan kembali di depan lagi, tapi sejujurnya saat ini kami harus berpikir bagaimana mengejar Casey karena dia sangat cepat untuk beberapa balapan belakangan," seru pembalap Yamaha tersebut.

Olahraga Karangasem Terbelit Birokrasi


Amlapura, Sistem pendanaan terhadap kegiatan olahraga di Karangasem dikeluhkan oleh hampir semua pengurus cabang. Aturan birokrasi yang rumit dan berbelit membuat pembiayaan terhadap kegiatan olahraga terbengkalai.

Ironisnya, meski kondisi ini disadari oleh berbagai pihak termasuk KONI maupun Pemerintah Kabupaten, namun solusi pemecahannya seakan tidak pernah ada.

Salah satu contohnya adalah dana untuk kegiatan PORDA VII yang telah berakhir beberapa bulan lalu, hingga kini pendanaanya belum cair. Belum lagi even-even lain yang juga mengalami persoalan yang sama.

Akibat mekanisme pencairan dana yang berbelit itu, sebagian besar pengcab olahraga di Karangasem mengaku masih terbelit hutang. Selain kepada atlet yang berlaga di ajang PORDA Bali lalu, juga tunggakan yang untuk pendukung kegiatan dan operasional perlaksanaan even daerah dua tahunan itu.

Kondisi ini disampaikan Ida Bagus Mahadewa, anggota DPRD Karangasem yang juga Pengcab Sepakbola Persaka pada Senin(20/8).

Menurutnya, hal ini membuat Karangasem jauh dalam hal perolehan prestasi di bidang olahraga. Selain karena minimnya perhatian juga terhambatnya kucuran dana untuk pembinaan akibat aturan birokrasi yang rumit.

“Terus terang kondisi demikian sangat memprihatinkan. Bagaimana mungkin kita bisa berharap prestasi ataupun mempertahankan atlet-atlet Karangasem untuk membela nama daerah sementara perhatian terhadap mereka-mereka sangat minim,” Lontarnya .

“Ke depan kita berharap dana untuk pembinaan cabang olahraga tidak lagi dikelola oleh Diknas melainkan diserahkan kepada Pengcab masing-masing, karena mereka lebih memahami persoalan kebutuhan anggaran di lapangan,“ sambungnya.

Beberapa pengcab juga rata-rata mengeluhkan hal yang sama. Yang sangat Dikhawatirkan, Kabupaten Karangasem 4 Tahun mendatang akan menjadi Tuan rumah penyelenggaraan PORDA Bali Ke-IX .

By BaEg