13 Juli 2008

Olahraga Karangasem Terbelit Birokrasi


Amlapura, Sistem pendanaan terhadap kegiatan olahraga di Karangasem dikeluhkan oleh hampir semua pengurus cabang. Aturan birokrasi yang rumit dan berbelit membuat pembiayaan terhadap kegiatan olahraga terbengkalai.

Ironisnya, meski kondisi ini disadari oleh berbagai pihak termasuk KONI maupun Pemerintah Kabupaten, namun solusi pemecahannya seakan tidak pernah ada.

Salah satu contohnya adalah dana untuk kegiatan PORDA VII yang telah berakhir beberapa bulan lalu, hingga kini pendanaanya belum cair. Belum lagi even-even lain yang juga mengalami persoalan yang sama.

Akibat mekanisme pencairan dana yang berbelit itu, sebagian besar pengcab olahraga di Karangasem mengaku masih terbelit hutang. Selain kepada atlet yang berlaga di ajang PORDA Bali lalu, juga tunggakan yang untuk pendukung kegiatan dan operasional perlaksanaan even daerah dua tahunan itu.

Kondisi ini disampaikan Ida Bagus Mahadewa, anggota DPRD Karangasem yang juga Pengcab Sepakbola Persaka pada Senin(20/8).

Menurutnya, hal ini membuat Karangasem jauh dalam hal perolehan prestasi di bidang olahraga. Selain karena minimnya perhatian juga terhambatnya kucuran dana untuk pembinaan akibat aturan birokrasi yang rumit.

“Terus terang kondisi demikian sangat memprihatinkan. Bagaimana mungkin kita bisa berharap prestasi ataupun mempertahankan atlet-atlet Karangasem untuk membela nama daerah sementara perhatian terhadap mereka-mereka sangat minim,” Lontarnya .

“Ke depan kita berharap dana untuk pembinaan cabang olahraga tidak lagi dikelola oleh Diknas melainkan diserahkan kepada Pengcab masing-masing, karena mereka lebih memahami persoalan kebutuhan anggaran di lapangan,“ sambungnya.

Beberapa pengcab juga rata-rata mengeluhkan hal yang sama. Yang sangat Dikhawatirkan, Kabupaten Karangasem 4 Tahun mendatang akan menjadi Tuan rumah penyelenggaraan PORDA Bali Ke-IX .

Tidak ada komentar:

By BaEg